ARCHITECTURE FAIR (AFAIR) 2020 | Us Within Us Without

Pameran Karya Mahasiswa Arsitektur UI berkolaborasi dengan APTARI dan Galeri Nasional Indonesia

Jakarta, 23 Januari 2020–Galeri Nasional Indonesia akan berkolaborasi dengan Universitas Indonesia dalam acara AFAIR (Architecture Fair) 2020, program edukasi biennale meliputi sayembara, diskusi, workshop, serta pameran yang menampilkan karya mahasiswa Departemen Arsitektur UI yang bekerjasama dengan APTARI (Asosiasi Pendidikan Tinggi Arsitektur Indonesia). AFAIR 2020 akan digelar pada 28 Januari – 9 Februari 2020 di Galeri Nasional Indonesia, tepatnya di Gedung C. Dikurasi oleh Prof. Yandi Andri Yatmo. ST, M.Arch, Ph.D., AFAIR 2020 menampilkan 101 karya mahasiswa arsitektur dari 62 universitas di Indonesia bersama dengan karya dari mahasiswa Departemen Arsitektur UI untuk merefleksikan kembali peran arsitektur terhadap situasi dan tantangan yang tengah ada.

Kali ini AFAIR mengusung tema “Us Within Us Withoutsebagai upaya memosisikan kembali keberadaan dan peran arsitektur dalam konteks lingkungan dan keseharian manusia. Tema besar AFAIR 2020 mengangkat dua kondisi; “Us Within Architecture” dan “Us Without Architecture”, untuk mempertanyakan kembali pemahaman kita akan arsitektur, bagaimana arsitektur tidak hanya memiliki peran dalam keseharian manusia sebagai pengguna, namun juga memiliki dampak terhadap keterhubungan kita dengan lingkungan sekitar. AFAIR 2020 mengajak perubahan cara berpikir arsitektur yang selama ini berorientasi pada “saya” sebagai manusia yang harus terpenuhi kebutuhannya, menjadi “kita” sebagai jejaring ekologi dan budaya yang lebih luas yang perlu senantiasa dijaga keseimbangannya.

AFAIR 2020 berupaya menjadi wadah diskursus berbagai pengetahuan terkait estetika, materialitas, tektonik, budaya, teknologi, dan ekologi melalui serangkaian kegiatan pameran serta diskusi. Keberadaan AFAIR 2020 diharapkan dapat mengedukasi masyarakat mengenai pendidikan arsitektur yang ada di Indonesia serta mendorong reorientasi kurikulum kepada tujuan arsitektur yang lebih bermakna. AFAIR 2020 juga berupaya mengajak masyarakat untuk lebih membuka mata terhadap isu-isu yang sedang terjadi di sekitar kita seperti perubahan iklim, permasalahan ekologis, lokalitas dan materialitas, serta permasalahan dalam masyarakat, komunitas, maupun individu, serta pentingnya merespon isu-isu tersebtu dalam rangka mencapai lingkungan kehidupan yang lebih baik.

Tak hanya menampilkan karya dalam bentuk maket, instalasi, dan display visual (diagram, foto, teks, video, dll), AFAIR 2020 juga akan menyelenggarakan presentasi karya mahasiswa arsitektur seluruh Indonesia serta kelas diskusi terbuka untuk umum. Kelas diskusi dengan pembicara dari praktisi dan akademisi yakni Andi Subagio, Alvar Mensana, Achmad Hery Fuad, Achmad Noerzaman, Eko Prawoto, Kemas Ridwan Kurniawan, Buki Sosiawan, akan membahas tentang perubahan iklim, lokalitas arsitektur dan material, serta permasalahan urban. Pada main-event AFAIR 2020 juga akan diadakan puncak dari sayembara AFAIR 2020 untuk mahasiswa arsitektur, arsitektur interior dan desain interior bertajuk “Urban Detox” yang telah selesai diseleksi pada 17 Januari 2020 lalu. Puncak sayembara berupa presentasi 3 karya terbaik serta penyerahan plakat kepada pemenang.

Berikut jadwal acara AFAIR 2020:

Berikut daftar peserta dari universitas dan institusi yang tergabung dalam Asosiasi Pendidikan Tinggi Arsitektur Indonesia (APTARI) yang lolos kurasi karya untuk dipamerkan:

dan beberapa karya lainnya yang terdiri dari display 2D dan maket 3D, serta beberapa hasil karya mahasiswa.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

Mirta Khairunnisa (Director of Public Relations AFAIR 2020)

081385961034

humasafair2020@gmail.com

http://afairui2020.com

Instagram: afairui

Twitter: @afairui

LINE Account: bit.ly/afairui


KURATORIAL

Oleh:                           

Prof. Yandi Andri Yatmo, S.T., M.Arch., Ph.D.

Kurator AFAIR 2020

 Us Within, Us Without

What is Architecture for?

AFAIR 2020 is an attempt to reposition our architecture within the current challenges and situation. Architecture has long been known as a practice with the intention to cater to the needs of human. But now it is time to shift the way we think of architecture and to redefine the purpose of our architecture. It is time to shift the perspective, from thinking about human as “I” with needs, goals, and desires, to thinking the whole environmental and cultural network as “us” whereby together we seek the balance of our world.

Architecture should play a critical role in responding to complex environmental and societal challenges. Architecture needs to be reprogrammed in order to create more responsible and appropriate intervention within the existing ecological network, the diversity of culture, the peculiarity of everydayness, and the uniqueness of our society. AFAIR 2020 displays various ways of how architecture could play an active role in responding to a wide range of issues and creating a better environment for all.

Architectural education also needs curriculum reorientation, in which knowledge on aesthetics, materiality, tectonics, culture, technology, and ecology are directed toward the more important purposes of architecture. Selected works by students from different regions of Indonesia portray the possibilities of how architecture could be more critical and responsible. AFAIR 2020 states the urgency to create more meaningful architecture for our better world.

Yandi Andri Yatmo

Curator


Us Within, Us Without

Mengapa Berarsitektur?

AFAIR 2020 merupakan sebuah upaya reposisi terhadap arsitektur kita di tengah situasi dan tantangan yang ada pada saat ini. Selama ini arsitektur dikenal sebagai sebuah bentuk praktik yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun sudah waktunya kita mengubah cara berpikir tentang arsitektur dan mendefinisikan kembali tujuan kita berarsitektur. Kini saatnya untuk mengubah cara pandang, dari berpikir tentang manusia sebagai “saya” yang memiliki kebutuhan, tujuan, dan keinginan, menjadi berpikir tentang keseluruhan jejaring ekologi dan budaya sebagai “kita” yang bersama-sama mengupayakan keseimbangan di dunia yang kita tempati ini.

Arsitektur seharusnya mampu menjalankan peran penting dalam merespons berbagai tantangan yang kompleks terkait lingkungan dan masyarakat. Pemrograman kembali arsitektur menjadi penting untuk dapat menghasilkan bentuk intervensi yang tepat dan bertanggung jawab di antara jejaring ekologi yang ada, keragaman budaya, karakteristik dari keseharian serta keunikan dari masyarakat kita. AFAIR 2020 menampilkan berbagai peran arsitektur dalam merespons beragam isu dan mengupayakan lingkungan yang lebih baik untuk semua.

Pendidikan arsitektur dituntut untuk melakukan reorientasi kurikulum, agar pengetahuan estetika, materialitas, tektonik, budaya, teknologi, dan ekologi diarahkan kepada tujuan arsitektur yang lebih bermakna. Karya-karya pilihan dari mahasiswa arsitektur dari berbagai wilayah di Indonesia menggambarkan berbagai kemungkinan berarsitektur secara lebih kritis dan bertanggung jawab. AFAIR 2020 menunjukkan urgensi untuk mengupayakan arsitektur yang lebih bermakna dalam rangka menciptakan dunia yang lebih baik.

Yandi Andri Yatmo

Kurator